Deradikalisasi organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta

Muhammad Salisul Khakim

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses deradikalisasi mahasiswa pada organisasi kemahasiswaan, yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di bawah pembinaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA). Paham dan gerakan radikal yang identik dengan fanatisme terhadap ajaran Islam mulai berkembang pasca era reformasi, namun keberadaannya tidak sejalan dengan ideologi Pancasila, bahkan mengancam eksistensi dasar negara tersebut. Mahasiswa sebagai generasi muda memiliki potensi terhadap ancaman paham dan gerakan ini, sehingga satuan pendidikan tinggi yang berlatar belakang ajaran Islam memiliki peran penting dalam pembinaan melalui lembaga kemahasiswaan. Perguruan tinggi berbasis nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan telah berkontribusi besar dalam menghasilkan lulusan generasi muda dan membangun negara. Pembinaan IMM sebagai organisasi kemahasiswaan ini dimaksudkan agar mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dapat berperan dalam membangun bangsa tanpa bertentangan dengan ideologi Pancasila, selain itu juga tetap berdasarkan pada nilai-nilai Islam yang tidak radikal. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan sumber data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dengan pimpinan PTMA dan IMM, sedangkan data sekunder diperoleh dengan mencari studi literatur berupa buku, jurnal, dan dokumen-dokumen lain yang terkait dengan deradikalisasi dan peran PTMA. Sementara itu, lokasi penelitian ini dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta.


Keywords


deradikalisasi, PTMA, IMM, Islam, Pancasila

Full Text:

PDF

References


Bayuni, E. M. (2010). Muhammadiyah, antara gerakan progresif dan konservatif. MAARIF Arus Pemikiran Islam dan Sosial, 5(1), 54–60. Diambil dari http://muhammadiyahstudies.blogspot.com/2011/02/muhammadiyah-antara-gerakan-progresif.html

Darraz, M. A. (2013). Radikalisme dan lemahnya peran pendidikan kewargaan. MAARIF Arus Pemikiran Islam dan Sosial, 8(1).

Matara. (2013). Psikologi pemuda. Yogyakarta: Mitra Pustaka Nurani.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Moleong, L. J. (2010). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mustaqim, G., & Tohari, H. M. (2010). Pemuda membangun bangsa dari desa. Bandung: Synersia Pub. Diambil dari https://books.google.co.id/books?id=sMDcZwEACAAJ

Qodir, Z. (2016). Kaum muda, intoleransi, dan radikalisme Agama. Jurnal Studi Pemuda, 5(1), 429–445.

Tempo. (2017). Survei Alvara: 20 persen pelajar dan mahasiswa rela berjihad. Diambil 17 Juli 2019, dari https://nasional.tempo.co/read/1029476/survei-alvara-20-persen-pelajar-dan-mahasiswa-rela-berjihad

Wahid, A. (Ed.). (2009). Ilusi negara Islam: Ekspansi gerakan Islam transnasional di Indonesia. Jakarta: The Wahid Institute.




DOI: http://dx.doi.org/10.12928/citizenship.v1i2.13621

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Muhammad Salisul Khakim

Our journal indexed by:

 

Jurnal Citizenship is published by Pancasila and Civic Education Program Universitas Ahmad Dahlan in collaboration with Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI).

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

J.Citizenship Counter